Udah sejak lama saya melihat tulisan teman-teman blogger bolak-balik mejeng di Leisure-nya Republika. Saya juga ingin dong mencoba. Rencananya sih ingin mengirim tulisan untuk rubrik Buah Hati, soalnya kalau rubrik Jalan-Jalan enggak ada pengalaman. Sayangnya rencana tinggal rencana. Jangankan mengirim tulisan, menulis aja enggak.
Sampai dua minggu yang lalu, saya mendapat bocoran dari Mbak Ika Koentjoro bahwa kalau mengirim tulisan tentang momen lebaran bersama anak, kemungkinan dimuatnya akan lebih besar. Soalnya, waktu itu kan masih suasana lebaran. Duh, momen lebaran apa ya yang bisa saya ceritakan…. Sepertinya enggak ada yang spesial deh.
Walaupun begitu, saya ingat-ingat terus kata kuncinya: momen. Kalau momennya pas, maka peluang dimuatnya bisa lebih besar. Nah, kebetulan kemarin kan ada momen Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sekolah Jav juga mengadakan berbagai lomba. Langsung saya tulis deh pengalamannya. Alhamdulillah, tulisan saya dimuat hari Selasa tanggal 26 Agustus kemarin.
Terima kasih banyak untuk Mba Ika atas pencerahannya. Semoga ini bukan karena keberuntungan pemula. Semoga ini bukan kali yang pertama dan terakhir.
Tulisan ini saya persembahkan khusus untuk Jav, yang ketika selesai lomba menangis pilu karena enggak dapat hadiah. Waktu itu hati saya teriris sekali. Inginnya mengajak Jav ke toko saat itu juga dan membolehkan Jav memilih barang apapun yang dia suka. Tapi enggak mungkin kan saya berbuat seperti itu, enggak mendidik :D
Versi cetaknya (Dok. Ika Koentjoro) |
Berikut tulisan asli yang saya kirimkan.
~~~
Menang Atau Kalah Bukan Masalah
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sekolah Jav (4 tahun) mengadakan beberapa perlombaan untuk murid muridnya. Diantaranya yaitu lomba memakan kerupuk, lomba meniup balon, lomba membawa kelereng dengan sendok, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, dan lomba menukar bendera dan boneka dengan warna yang sesuai.
Sejak awal, saya merasa sangat khawatir. Apakah usia Jav tidak terlalu dini untuk mengikuti perlombaan? Bagaimana jika dia kalah dan sedih melihat teman-temannya mendapat hadiah?
Tetapi, saya mencoba untuk menyingkirkan kekhawatiran tersebut. Karena pada dasarnya, mengikuti berbagai lomba 17 Agustus tentu akan memberikan banyak manfaat dan pengalaman baru bagi Jav. Selain melatih fisik dan menstimulasi kemampuan motoriknya, yang lebih penting lagi, dengan mengikuti berbagai lomba, Jav dapat mulai belajar berkompetisi dan bersikap sportif dalam menghadapi kemenangan atau kekalahan.
Sebelumnya, saya jelaskan pada Jav bahwa ketika lomba, semua anak akan berusaha untuk menjadi yang terbaik. "Jav harus cepat makan kerupuknya."
Untuk mengantisipasi kekecewaan Jav apabila saat berlomba ternyata dia kalah, saya tekankan padanya bahwa pada saat lomba nanti, yang penting bukan menang atau kalah, dan mendapat hadiah atau tidak. "Yang menang nanti dapat hadiah, nah yang kalah ngasih selamat sama yang menang."
Namun, seperti yang sudah saya perkirakan sebelumnya, sebagai murid yang paling kecil, Jav tidak memenangkan satu perlombaan pun. Mulanya Jav tidak peduli. Tetapi setelah melihat teman-temannya yang menang mendapat hadiah, dia pun meminta bagiannya. Akhirnya Jav menangis karena tidak mendapat hadiah.
Saya peluk Jav sambil berbisik, "Jav sedih ya, enggak apa-apa. Namanya juga lomba, ada yang menang dan ada yang kalah. Jav mau ikut lomba aja, Bunda udah seneng. Jav juga seneng kan? Tadi ketawa-ketawa ya sama temen-temen waktu lagi lomba? Kalau Jav mau hadiah, berarti Jav harus latihan lagi, supaya tahun depan bisa ikut lomba lagi."
Syukurlah, menjelang pulang, Jav sudah tidak menangis lagi. Apalagi Ibu Guru juga memberi medali sebagai penghargaan karena Jav telah mengikuti lomba.
Ini adalah kali pertama untuk Jav mengikuti lomba 17 Agustus. Bagi balita seusia Jav, menang dan kalah bukanlah yang utama. Melalui kegiatan seperti ini, Jav mulai belajar mengenal kompetisi. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu, dia harus berusaha terlebih dahulu. Makanya, ketika beberapa orang tua menawarkan untuk memberikan hadiah milik anak-anaknya kepada Jav, saya menolak. Dengan begitu, saya berharap semangat juang Jav untuk berhasil mulai terbangun.
~~~
Sedangkan yang sudah diedit bisa dilihat di sini. Silakan dibandingkan.
Versi online-nya (Dok. Pribadi) |
Berminat untuk mengirim juga? Ada panduannya di sini :)
selamat mbk...ceritanya menarik,besok2 lomba makan kerupuk sama bunda ya,pasti jav menang hehehe
ReplyDeletehihihi... jd inget iklan biskuat yg ibu sm anak lomba lari :D
Deletekeren ceritanya,jadi ingin ngirim juga
ReplyDeleteayo coba ngirim jg :)
Deletewah senangnya masuk koran. selamat ya mbak. pingin ikutan juga hehehe
ReplyDeletehayu ikutan... mba lid kan banyak pengalamannya :)
DeleteSelamat mak
ReplyDeletemakasih :)
Deletewihiii.. tulisan mbak Lia masuk koran. selamat ya mbaakkk..
ReplyDeleteeh, ada calon pengantin :p
Deletemakasih :)
Kereeen, selamat ya, saya pengen banget nulis buat Republika ini, tapi belum berhasil ^_^
ReplyDeletewaahhh senangnya dikunjungi mak indah :)
DeleteSikap yang tepat Mbak Lia. Anak2 memang perlu dididik dalam memaknai kalah dan menang dalam "pertarungan" hidup :)
ReplyDeletePengalamannya mirip pengalaman saya dengan si sulung waktu seusia Jav, dia ikut lomba minum susu. Awalnya menang lalu kalah. Dia nangis di lokasi. Ana saya itu awalnya gak mau menerima kekalahan, pengennya menang terus. Alhamdulillah semakin besar dia bisa mengerti. :)
Selamat ya, rubrik ini termasuk incaran saya tapi belum pernah kirim ... haha payah ya ....
*Cari ide aah, jadi tersulut nih baca ini :) *
ayo mba kirim jg, dirimu kan pny bnyk stok pengalaman inspiratif :)
Deletewah keren... selamat ya mbak :D
ReplyDeletemakasih :)
Deleteselamat ya mak...
ReplyDeleteJadi ingat waktu Fayda ikut lomba menangkap ikan. Ikut lombanya sih semangat, begitu saatnya mengambil ikan, Fayda malah menangis, ternyata Fauda takut menangkap ikan hehehe...
jangankan fayda, saya jg takut mak klo dsuruh nangkep ikan :p
DeleteCieee Jav. . .
ReplyDeleteHebat udah masuk koran.
Selamat, ya. Semoga ketagihan berbagi tulisan di koran, Mba. :D
hihihi... rasanya seneeeng banget bisa bikin foto jav nampang di koran :))
Deleteaamiin :)
Semoga anak-anak kita dapat menjadi generasi yang berprestasi dan berbakti bagi ortu agama dan bangsa y bun....
ReplyDeleteSalam kenal dari Pulau DOllar
aamiin :)
DeleteSelamat mbak Lia. Jangan bosan kirim-kirim ke Republika. Sebenernya ada 3 rubrik yang bisa kita isi. Buah hati, kuliner dan jalan-jalan. Kapan coba kirim rubruk yang lain mbak?
ReplyDeleteo iya yah ada rubrik kuliner jg :)
DeleteMenang kalah yang penting ikut lomba haha :D
ReplyDeleteyang penting eksis yah? :p
DeleteSelamat ya mak, aq masih belum PD sampe skr kirim artikel ke media -_-
ReplyDelete