Asus ZenFone 2 di Mata Saya

Bagi saya yang hobi nge-blog secara mobile, ponsel merupakan benda yang sangat penting. Mulai dari mencari referensi, menulis draft, mengecek kata baku, memotret, hingga mengedit foto, semua saya lakukan di ponsel.

Saya memang bukan orang sibuk yang dalam sehari harus meeting di tempat x, y, dan z. Saya hanya ibu rumah tangga biasa yang sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam rumah. Tapi, saya juga tidak sempat meluangkan waktu khusus untuk duduk di depan laptop, karena mempunyai balita yang harus selalu dibimbing dan diawasi. Makanya, daripada buka laptop, mencuri kesempatan untuk nge-blog di ponsel rasanya lebih efektif dan efisien bagi saya.

Sayangnya, ponsel hadiah dari lomba blog milik saya sudah mulai tidak bisa diandalkan lagi. Sering me-restart sendiri dan masa aktifnya pun semakin pendek. Dipakai sebentar, baterainya langsung habis :p

Sudah sejak lama suami saya ingin membelikan ponsel baru. Dia sih mengincar produk Asus. Awalnya dia mau membelikan ZenFone 5. Tapi ketika mengetahui bahwa ZenFone 6 akan segera rilis, dia pun menundanya. Katanya ZenFone 6 ini layarnya lebih besar, sehingga akan lebih leluasa untuk dipakai nge-blog.

Tapi sebelum sempat membelinya, dia mendapat kabar lagi bahwa Asus akan mengeluarkan ZenFone 2, produk dengan spesifikasi yang lebih tinggi dan fasilitas yang lebih lengkap dari generasi sebelumnya. Tertunda lagi beli ponsel barunya. Karena menurut dia, ZenFone 2 ini menggunakan teknologi high-end namun dengan harga yang masih cukup terjangkau. Lumayan banget lah untuk memfasilitasi kebutuhan nge-blog saya. Padahal saya sudah bilang, saya mah ponselnya yang biasa-biasa saja, hihihi....

Akhirnya, niat suami kesampaian juga. Bulan lalu, dia membelikan saya ponsel baru, Asus ZenFone 2 ZE551ML. Yeay! Alhamdulillah.... Berikut pengalaman saya menggunakan produk tersebut setelah memiliknya selama beberapa minggu. Tapi review seadanya ala saya saja ya :D

Desain

Secara sepintas, mungkin penampilan ZenFone 2 ini sama saja seperti ponsel Android lainnya. Padahal desain cover belakangnya berbentuk melengkung dengan motif yang cantik. Jadi, walaupun terbuat dari plastik, tapi tetap terlihat elegan. Pilihan warnanya pun cukup beragam, ada Osmium Black, Sheer Gold, Glacier Gray, Glamour Red dan Ceramic White. Kali ini, saya pilih yang warnanya netral saja lah.

Kalau digenggam, rasanya sangat mantap. Tebalnya hanya 3,9 mm saja. Bisa seperti itu karena tombol volume yang biasanya berada di samping, kini berada di belakang. Selain bisa membuat badan ponsel menjadi lebih tipis, tombol volume yang berada di belakang ini juga memudahkan pengoperasian menggunakan telunjuk. Tombolnya bisa dipakai untuk selfie juga. Jadi posisi tangannya bisa lebih enak, sehingga meminimalkan goyangan. Pokoknya ergonomis banget deh.

Layarnya yang berukuran 5,5" (pertengahan antara ZenFone 5 dan ZenFone 6) dengan rasio 72% dari keseluruhan penampang terasa sangat pas. Tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Bagi saya sih, ukurannya sangat ideal. Mau mengetik dengan dua jempol, oke. Mau mengetik dengan satu jempol juga bisa.

Performa

Kalau soal daleman (prosesor, RAM, dan kawan-kawannya), saya tidak terlalu mengerti :D Katanya sih monster. Dan ketika dipakai, memang asyik sih. Bisa membuka banyak aplikasi sekaligus tanpa mempengaruhi kecepatannya. Layar sentuhnya pun sangat responsif, dengan kecepatan 60 milidetik. Meskipun saya tidak suka main games, tapi cocok banget deh diajak menulis draft untuk blog.

Selain itu, yang membuat saya langsung menganggukkan kepala ketika suami menawarkan ponsel ini yaitu lapisan kacanya. Menggunakan Corning Gorilla Glass 3 yang kekuatan kacanya 3 kali lebih tahan daripada kaca biasa. Lihat di videonya sih, ditusuk-tusuk pakai paku, dicoret-coret sama obeng, diiris-iris dengan cutter, tidak ada bekas goresannya.

Baterainya juga asyik. Dengan teknologi ASUS BoostMaster, isi ulang baterainya menjadi lebih cepat. Bisa mencapai 60% hanya dalam waktu 39 menit. Setelah terisi 100%, saya bisa menggunakannya selama 24 jam. Sayang belum bisa mencoba jaringan 4G-nya nih, karena SIM Card-nya belum sempat di-upgrade :D

Kamera

Ini juga penting banget nih untuk nge-blog. Maklum lah ya, kemampuan fotografi saya kan pas-pasan. Makanya butuh kamera keren supaya hasilnya bisa agak bagusan, hehehe....

Nah, kameranya Zenfone 2 ini PixelMaster 13MP dengan apertur lensa f/2.0. Pilihan modenya banyak. Mulai dari mode Low Light yang dapat membuat foto menjadi lebih terang meskipun di tempat yang kurang cahaya. Jadi saya bisa tetap motret walaupun acara blogger-nya diadakan malam hari. Mode Super HDR, kebalikan dari mode Low Light, yang dapat menghasilkan warna yang lebih jelas di bawah terik matahari. Mode Super Resolution yang dapat mengambil gambar dengan resolusi sampai 52MP. Serta Panorama, Time Rewind, Time Lapse, Smart Remove, serta All Smile. Keren banget lah buat saya mah :p

Fitur Lain

Sebenarnya masih banyak fitur keren lain pada ponsel ini. Ada Kids Mode untuk mengatur aplikasi apa saja yang dapat diakses oleh anak, ada Zen Motion semacam shortcut untuk mengakses aplikasi, ada Dr. Safety untuk pengamanan data, dan lain-lain. Seru. Tapi kebanyakan sih belum sempat dicoba. Karena tidak ada hal aneh-aneh di ponsel, Kids Mode pun belum sempat saya coba :D