Sebagai pecinta buku, melihat Jav--anak saya--menyukai buku juga, tentu menjadi salah satu sumber kebahagiaan yang tak terkira. Meskipun Jav belum bisa membaca, tetapi dia bisa mendapatkan banyak manfaat apabila menyukai buku. Lega rasanya karena kebiasaan ayahnya yang kurang suka membaca buku tidak menurun pada Jav, hehehe....
Baca juga tentang Jav dan buku.
Kesukaan Jav pada buku tentu tidak muncul begitu saja. Bagaimana sih tipsnya? Hmm, tips agar anak menyukai buku sepertinya sudah banyak bertebaran ya. Saya juga kurang lebih sama lah.
- Mulai dari membacakan buku sejak Jav masih berada di dalam kandungan (karena aneh rasanya dan memang belum mempunyai koleksi buku anak juga, jadi waktu itu saya dan ayahnya sering membacakan ayat-ayat suci Al-Quran).
- Hingga menyebarkan buku di setiap sudut rumah (termasuk menyiapkan stok buku elektronik di ponsel hasil membeli di Google Play Store atau meminjam di IJakarta).
Namun selain itu, tips yang menurut saya paling mendasar yaitu:
- Memberi teladan. Susah dong kalau ingin anak mencintai buku, tetapi ibunya malah lebih senang menonton televisi.
- Menjadikan kegiatan membaca buku sebagai 'hadiah' yang mahal. Jadi saya membuat kesepakatan dengan Jav. Apabila dia hari itu berperilaku baik, maka malamnya saya akan membacakan buku untuknya. Pssst, membacakan buku di malam hari itu perjuangan banget buat saya. Karena biasanya, setelah shalat Isya saya langsung teler, hehehe.... Jadi, jangan membuat kegiatan membaca sebagai kewajiban apalagi sebagai hukuman. Tetapi buatlah menjadi kegiatan yang menyenangkan dan berharga.
Alhamdulillah, dalam sehari, pada beberapa waktu tertentu, dia pasti selalu minta dibacakan buku baik oleh saya maupun oleh ayahnya. Terutama setelah ayahnya menghilangkan kegiatan menonton televisi.
Dulu, waktu Jav masih batita, saya membeli buku-buku untuk Jav--dan untuk saya juga--secara online. Sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten, rasanya malas harus pergi ke toko buku sambil membawa batita, khawatir repot. Apalagi kalau sendiri, tanpa ayahnya.
Soalnya selama ini, kalau Jav dibawa ke mal, pasti lari-lari. Dia memang aktif sekali, tidak bisa diam. Jadi, menjaganya harus bergantian. Ketika saya sedang memilih-milih barang, ayahnya yang menjaga Jav. Begitu juga sebaliknya, ketika ayahnya sedang memilih-milih barang, saya yang menjaga Jav. Jangankan ketika harus membeli keperluan saya dan ayahnya. Saat sedang memilih barang untuk keperluan dia pun, Jav tidak pernah mau berdiri manis di samping kami. Melelahkan :D
Namun suatu hari saya merasa benar-benar kangen untuk berkunjung ke toko buku. Saya rindu pemandangan dan aroma buku-buku yang berjejer rapi di rak toko buku. Akhirnya saya nekat membawa Jav ke toko buku. Hanya kami berdua. Lalu apa yang terjadi?
Ajaib! Jav yang biasanya suka berlari tak tentu arah, saat itu antusias melihat-lihat dan memilih buku di bagian buku anak. Ketika ada yang menarik, dia mengambil dan membacanya sambil duduk di lantai. Perasaan hangat langsung menyelimuti hati saya. Yeay! Saya bisa memilih buku untuk saya sendiri dengan tenang dan damai, tanpa rasa khawatir Jav akan berlari mengganggu pengunjung lain atau menabrak rak buku.
Jav di toko buku |
Makanya, sejak beberapa tahun terakhir, pergi ke toko buku sudah menjadi rutinitas bulanan kami berdua. Apabila pergi ke mal atau tempat rekreasi lain, saya selalu menyiapkan mainan supaya Jav bisa anteng. Kalau ke toko buku, tidak perlu melakukan persiapan apa-apa. Yang penting membawa uang yang banyak secukupnya saja. Soalnya saya pasti tidak tega ketika Jav menunjukkan buku-buku yang ingin dia beli. Yup, seperti saya, Jav suka kalap juga di toko buku. Makanya bahaya kalau saya membawa uang banyak-banyak. Jadi buku-buku yang sudah dipilih Jav harus saya seleksi lagi.
Lalu bagaimana cara saya memilih buku anak yang akan dibeli untuk Jav? Berikut tips sederhana memilih buku anak yang biasa saya praktikkan.
Pertama, menyesuaikan dengan usia dan kebutuhan perkembangan anak.
- Jenis kertas. Waktu Jav masih bayi, saya memilihkan buku kain untuknya, supaya bisa dicuci karena bayi senang memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Ketika masih berusia di bawah dua tahun, saya memilihkan boardbook untuk Jav, agar tidak sobek. Baru setelah Jav berusia tiga tahun, saya mulai membeli buku biasa.
Buku kain |
Boardbook |
- Panjang tulisan. Untuk bayi, tentu saja saya memilih buku cerita bergambar yang lebih banyak ilustrasinya daripada tulisannya. Semakin besar, semakin panjang tulisannya. Saat ini (usia 5 tahun), buku cerita dengan tulisan paling panjang yang dimiliki Jav adalah seri Franklin.
Buku cerita bergambar dengan tulisan yang pendek. |
- Tema. Buku pertama Jav ketika masih bayi yaitu buku tentang binatang. Setelah Jav berusia dua tahun, saya menambah wawasannya dengan buku-buku tentang bentuk dan warna. Ketika Jav berusia tiga tahun, saya mulai memilihkan buku-buku tentang kemandirian dan perilaku baik. Kemudian setelah Jav berusia empat tahun, saya mulai mengenalkan buku-buku tentang angka dan huruf. Setelah Jav berusia lima tahun, baru saya memberinya buku-buku ensiklopedia.
Buku mengenal huruf hijaiyah |
- Aktivitas. Saya juga sering membelikan buku aktivitas sesuai dengan kemampuan Jav saat itu. Seperti buku stiker, buku mencocok, buku dot to dot, serta buku mewarnai.
Buku stiker |
Buku dot to dot |
- Minat. Tentu saja saya juga mempertimbangkan minat Jav dalam memilih buku anak. Misalnya, buku tentang mobil, tentang luar angkasa, atau bisa juga tentang tokoh kartun favoritnya.
Buku tentang kendaraan |
Buku George, tokoh kartun favorit Jav |
Kedua, memperhatikan kualitas buku.
Mulai dari penulis, penerbit, dan ilustrasinya. Favorit Jav--dan saya--adalah buku-buku yang ditulis oleh Watiek Ideo, DK Wardhani, dan Arleen A.
Zaman sekarang, penjahat semakin edan. Mereka tega menyelipkan cerita dan gambar porno di buku anak. Jadi, meskipun buku anak yang akan dibeli merupakan karya penulis favorit, tidak ada salahnya mengecek terlebih dahulu. Karena beberapa waktu lalu, saya mendengar ada orang jahat yang menyelipkan kertas berisi gambar porno di majalah anak. Duh!
Keempat, menyesuaikan harga.
Ini yang paling sulit. Setelah mengecek isi buku, saya meminta Jav untuk memilih beberapa buku saja sesuai dengan anggaran yang tersedia. Kalau harga buku-bukunya murah, boleh lah dibawa semua. Tapi kalau dia memilih buku dengan harga yang mahal, terpaksa buku yang lain tidak bisa ikut dibawa ke kasir. Kadang tidak tega, namun hal ini melatih Jav untuk membuat keputusan dan menerima risikonya.
Ini yang paling sulit. Setelah mengecek isi buku, saya meminta Jav untuk memilih beberapa buku saja sesuai dengan anggaran yang tersedia. Kalau harga buku-bukunya murah, boleh lah dibawa semua. Tapi kalau dia memilih buku dengan harga yang mahal, terpaksa buku yang lain tidak bisa ikut dibawa ke kasir. Kadang tidak tega, namun hal ini melatih Jav untuk membuat keputusan dan menerima risikonya.
Hmmm, apa lagi ya. Itu saja sih. Tuh kan.... Menulis ini membuat saya jadi pingin mengajak Jav ke toko buku. Bulan kemarin enggak ke toko buku karena jatahnya habis di BBW :D
wah asik jav suka buku dan baca ya....
ReplyDeleteIya :)
Deletepinter ya Jav..bacanya udah lancar?
ReplyDeleteenggak disobek bukunya
Jav blum bisa baca :D
DeleteWow luar biasa..membaca bisa melayih pola pikr jav kedepannya. ini adalah modal berharga untuk timbuk kembang jav
ReplyDeleteAamiin :)
DeleteWuih Jav kerennn.... Momsnya juga. Ada banyak buku di rumah... keyen...
ReplyDeleteBelum banyak, msh terus ngumpulin :D
DeleteSemangat terus ya, Jav. Sepakat banget, pada dasarnya teladan itu perlu sekali. Jadi orangtua harus berperan. Karena kalau bukan karena "mukjizat", agak sulit anak yang nggak dibiasakan ke depannya akrab dengan buku. Seperti aku ini. Untungnya beberapa tahun terakhir sadar dan tobat dari rasa malas membaca. Hehehe
ReplyDeleteHehehe...
DeletePengen deh Ramadan ini main ke perpustakaan biar anak ga bosen dan lupa lagi puasa
ReplyDeleteCobain mba :)
DeleteMengakrabkan anak kepada buku memang tidak mudah. Butuh perjuangan, ya, Mbak. Dan, alhamdulillah, perjuangan Mbak Nathalia menuai hasil. Jav jadi cinta buku. Selamaaaatttt...! :)
ReplyDeleteEh, usia Jav sekarang berapa, ya?
5 tahun om :)
DeleteAnakku 2thn, dikasi buku malahan di robek2 :(
ReplyDeleteTapi akunya jg jarang baca buku sih. Aku lbh suka ebook, soalnya space unt nyimpen bukunya terbatas
Kasih kertas bekas aja spy hasrat robek2nya tersalurkan :D
DeleteHasna (2th) masih suka sobek-sobek buku, jadi masih hati-hati banget ngasih buku yang bukan boardbook.
ReplyDeletemakasih tipsnya Mba... (y) (y) bener harus dibiasakan dan orang tuanya ngasih contoh :)
Sama2 :)
DeleteSeneng ya mba kalau anak senang baca buku, saat ini saya masih mendongengkan dulu neh. Soalnya kalau di kasih buku, suka disobek-sobek.
ReplyDeleteKlo saya ga jago mendongeng :D
DeleteJav pinter banget yaa hihi
ReplyDeleteIo juga sedang dalam tahap aku ajak untuk makin suka buku.Alhamdulilah dia juga suka walaupun sambil coret coret :D
Sip ;)
DeleteAnakku suka banget baca buku, tapi kalau beli kudu yang lapisannya keras (apa sih namanya?) Kalau yg kertas biasa alamat dirobek robek ma dia.. ckckck
ReplyDeleteBoardbook ya mba :)
DeleteJAv pinjeem satu donk bukunyaaa
ReplyDeleteAsyiik niy suka n rajin baca yaa,
Moga jadi anak pinteer yaa
Hayu atuh tante main ke rmh jav...
DeleteBukunya jav lucu lucu,, pinjam dong jav Bukunya. Hehe Calon anak pintr jav ini !
ReplyDeleteAamiin...
DeleteAsma juga mulai suka koleksi buku. :D Walau bacanya masih belepotan
ReplyDeleteAsma hebat, kalau jav malah belun bisa baca :D
DeletePR banget ini mbak buatku, karena suamiku lebih suka ngasih lihat apps di tab drpd baca cerita :(
ReplyDeleteorang tua jg butuh proses, semangat :)
Delete